Fokus Utama dalam Pengembangan Pengobatan Regeneratif

Sel induk (SC) telah menjadi fokus utama dalam pengembangan pengobatan regeneratif, dan dalam beberapa dekade terakhir, terdapat kemajuan besar dalam manipulasi SC. Manipulasi jenis SC tertentu memungkinkan penelitian dan pengobatan berbagai penyakit. Sebagai contoh, sel somatik seperti fibroblas dapat diprogram ulang menjadi sel induk pluripoten terinduksi (iPSC) melalui modifikasi genetik atau perlakuan kimia. Ini dicapai pertama kali oleh Yamanaka dengan menerapkan modifikasi genetik pada 4 gen yang terlibat dalam pemeliharaan pluripotensi embryonic stem cell (ESC): Oct4, Sox2, c-Myc, dan Klf4. iPSC kemudian dapat diarahkan untuk berdiferensiasi menjadi jenis sel yang diinginkan.

Dalam lima tahun terakhir, terdapat kemajuan besar dalam poker online terbaru serta dalam penggunaan sel punca untuk pengobatan berbagai penyakit. Contohnya adalah Alzheimer (AD), sebuah gangguan neurodegeneratif yang ditandai dengan penurunan kemampuan berbicara, koordinasi motorik yang buruk, dan gangguan kognitif lainnya. Dalam sebuah penelitian, sel punca embryonic stem cell (ESC) dibedakan menjadi sel progenitor neuron in vitro, yang kemudian ditransplantasikan ke tikus model AD. Tikus yang diobati dengan SC menunjukkan perbaikan dalam tes kognitif.

Sel punca mesenkim sumsum tulang (BMMSCs) juga terbukti dapat mengurangi penumpukan Aβ, penyebab AD, di otak, serta meningkatkan kelangsungan hidup neuron pada hewan percobaan. Penyakit mata degeneratif, seperti kehilangan neuron retina, juga telah menjadi fokus penelitian. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ESC dan iPSC memiliki potensi untuk menggantikan sel retina yang hilang, sementara BMMSCs dapat melindungi neuron retina dan merangsang regenerasi sel retina.

Sel punca neuro (NSC) juga memiliki potensi dalam menggantikan sel retina yang rusak. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa NSC dari janin manusia yang diabadikan dapat ditransplantasikan ke pasien stroke tanpa efek samping yang merugikan. Uji klinis fase II sedang dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas NSC ini dalam mengobati stroke. Selain itu, progenitor NSC dari janin manusia juga telah diuji pada pasien dengan cedera tulang belakang, dengan hasil yang menjanjikan.

Sel induk/progenitor endotel juga telah diuji dalam uji klinis fase I/II untuk pengobatan angina refrakter, dengan hasil yang menunjukkan pengurangan jumlah serangan angina per bulan. Penggunaan SC bertujuan untuk meningkatkan angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru. Hasil uji klinis menunjukkan tidak adanya efek samping yang serius, serta peningkatan respons terhadap pengobatan.